Lukisan Penyerahan Pangeran Diponegoro kepada Jenderal De Kock

 Nama: Meuthya Angelica Firdausi

NPM: 202246500846

Kelas: R3K


Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro

Tahun 1857, Museum Kepresiden Yogyakarta

Penangkapan Pangeran Diponegoro adalah lukisan pada tahun 1857 karya Raden Saleh. Lukisan tersebut dibuat dengan ukuran 112x179 cm menggunakan cat minyak di atas kanvas, yang menggambarkan ditangkapnya Pangeran Diponegoro oleh Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock pada 28 Maret 1830. 

Dalam lukisan kedua seniman itu,  diponegoro yang tampaknya berjuang untuk menahan perasaannya, seperti yang diharapkan dari seorang priyayi, tetapi wajahnya masih penuh kemarahan dan penghinaan. Bahasa tubuh Diponegoro, khususnya sikap tegas yang dipadukan dengan dagu yang terangkat dan dada yang membusung, menunjukkan bahwa ia tak takut pada Belanda.

Pada awalnya, Raden Saleh menghadiahkan lukisan ini kepada Raja William III dari Belanda sebagai "tanda terima kasih" karena pemerintah Belanda telah membayar pendidikannya di Eropa dan sempat dipindahkan ke rumah para veteran Militer Kolonial Kerajaan Belanda di Bronbeek.

Karya seni lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro" di buat menggunakan gaya seni Romantisisme. Dimana pada lukisan ini menampilkan tragedi atau sejarah yang menonjolkan emosi yang tampak pada ekspresi objek dengan fantastik.

Aliran seni Romantisisme pada lukisan ditunjukan oleh  diponegoro yang tampaknya berjuang untuk menahan perasaannya, seperti yang diharapkan dari seorang priyayi, tetapi wajahnya masih penuh kemarahan dan penghinaan. Bahasa tubuh Diponegoro, khususnya sikap tegas yang dipadukan dengan dagu yang terangkat dan dada yang membusung, menunjukkan bahwa ia tak takut pada Belanda.

Teori yang akan digunakan untuk penulisan artikel tentang Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857) adalah teori mimesis, karena lukisan ini merupakan penggambaran nyata dari peristiwa sejarah. teori ini dapat digunakan untuk menilai karya yg coraknya realistik, yaitu karya seni yang mirip, atau optis (sebagaimana mata melihat).

Rumusan Masalah:

1. Mengapa pada lukisan penangkapan pangeran diponegoro yang dibuat oleh raden saleh menggunakan alisan seni romantisisme, mengapa tidak menggunakan aliran ekspresionisme?

2. Apa efek maupun dampak budaya yang terjadi dengan adanya lukisan penangkapan pangeran diponegoro?

3.Bagaimana proses dan teknik yang diciptakan Raden Saleh dalam menciptakan lukisan tersebut?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOVE BEAUTY AND PLANET

BE YOURSELF

Perbandingan 30 Artikel meliputi objek, teori/pendekatan, analisis, dan kesimpulan